TEMPO.CO, Jakarta - Bunda Iffet adalah sosok di belakang keberhasilan Slank menjadi band nomor satu di industri musik Indonesia. Wanita kelahiran 1937 ini terus memberi semangat kepada Slank selama 30 tahun berkarier.
Namun, di antara sekian suka duka bersama Slank, ada satu periode yang paling diingat Bunda Iffet, yakni ketika personil Slank (Bimbim, Kaka dan Ivanka) terjerat narkotika.
Dalam buku Bundaku Sayang: Keluarga, Slank dan Bangsa Indonesia, Bunda Iffet menyikapi kasus narkoba ini selayaknya seorang ibu terhadap anak-anaknya. Ketiga personel Slank itu, akhirnya sembuh setelah tujuh tahun mengalami ketergantungan narkoba.
"Sebagai orang tua kita tidak boleh panik, apalagi malu atas kejadian yang menimpa. Hadapi dengan tawakal dan sabar. Ajari anak kita berdioalog secara langsung layaknya teman," kata Bunda Iffet yang dikutip dari buku tersebut.
Menurut Bunda Iffet, selain salah pergaulan, anak yang berasal dari keluarga bermasalah bisa menjadi pemicu ketergantungan obat. Pendidikan iman sejak dini, kata Bunda Iffet, merupakan hal paling penting. "Bila pendidikan keimanan sudah menjadi fundamen, jadi jika ada musibah yang menimpa, selekasnya bisa diatasi. Dengan pendekatan kasih sayang," katanya.
Di buku itu, Bunda Iffet juga memberikan nomor telepon bagi anggota keluarga yang terkena narkoba, yakni 021-7943252. Bunda Iffet juga mengelola padepokan Sukajaya, sebuah pusat rehabilitasi untuk menampung dan membantu kesembuhan penderita ketergantungan narkoba dengan cara yang sama persis dilakukan terhadap ketiga personil Slank, Bimbim, Kaka dan Ivan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar